Thursday, June 16, 2022

Banyak Plot Twist? Review Film Satria Dewa: Gatotkaca!

Assalamualaikum,
Halo haloo pren! Welcome back to Aisy Blog, yuhuu gimana kabar kalian? Semoga baik-baik saja yaa, Aamiin..

Yup! Kali ini, Aisy bakal review film action yang super keren, super seru, apakah ituu? Tentu saja.. Satria Dewa: Gatotkaca! 
Benar, film yang lagi trend dan tayang di seluruh bioskop. Di sutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Nobar Film Satria Dewa Gatotkaca bareng Bunda
Nobar with Bunda 


Tanggapan Pertama

Awal nonton Film nya, udah kelihatan kalo alurnya ini bakalan seru banget. Kok bisa? 

Di awal cerita, dimulai dengan Ibu Yuda yang bernama Arimbi (Sigi Wimala). Ditinggalkan oleh Suaminya, Pandega (Cecep Arif Rahman). Arimbi menangis tidak ingin ditinggalkan. Ternyata Yuda (Rizky Nazar) yang merupakan anak Arimbi melihat adegan itu, mengira kalau Ayahnya meninggalkan mereka. Mulailah terjadi kesalahpahaman.

Beberapa hari setelah mereka berdua ditinggalkan Pandega, pada suatu hari Kakak Arimbi datang mengunjunginya. Kakaknya sangat mengkhawatirkan keadaan Arimbi yang sangat kekurangan, namun Arimbi menenangkan Kakaknya agar tidak menghawatirkan dirinya. 

Namun, tiba-tiba ada suara senjata tajam. Dengan cepat, Arimbi mematikan seluruh lilin yang menyala di dalam rumah dan menunduk, siapa itu? Ternyata itu adalah tangan kanan Aswatama, Kurawa terkejam. Mengancam akan mengambil jiwatma Arimbi, jika Arimbi tidak ingin memberinya Pusaka/Medali Pandawa. 

"Barang tak berguna itu sudah kubuang" kata Arimbi dengan tegas dan menyiapkan kuda-kuda, tentu hal itu membuat Kurawa itu marah dan tidak suka dengan perbuatan Arimbi. Dengan segera Kurawa itu mengambil ingatan Arimbi. 

Kota Astinapura

Selang beberapa tahun kemudian, Yuda tumbuh menjadi anak pemberani. Sayangnya, dia baru saja dipecat dari pekerjaannya. Dengan berat hati, dia menaiki bus menuju rumah. Di perjalanan ada nenek-nenek yang sedang membaca koran, lagi-lagi seorang juara nasional fisika meninggal. 

Di Astinapura, sudah ada 1000 lebih jiwa meninggal secara misterius. Kebanyakan dari mereka merupakan orang-orang hebat dan cerdas, seperti juara Fisika, Matematikawan, Mahasiswa terbaik, Penemu obat, dan banyak lagi.

Suatu hari, Erlangga (Jerome Kurnia) yang merupakan sahabat Yuda, ternyata akan lulus siang ini. Yuda menawarkan diri untuk menjadi fotografer, sebagai salah satu balas budi karena Erlangga sudah membantunya.

Sampai di kampus, Yuda dan Erlangga saling menyapa. Tibalah saatnya Pidato dari Professor Arya (Edward Akbar), salah satu dosen di Universitas Astinapura. Setelah itu dilanjutkan dengan pidato dari Agni (Yasmin Safira Napper), mahasiswi terbaik dan merupakan anak semata wayang Professor Arya.

Sayangnya, tiba-tiba Erlangga terpental dan berubah menjadi batu. Sebelum itu terjadi, ada cahaya merah seperti laser menembak ke arah Erlangga dari arah backstage. Seluruh Mahasiswa/i terkejut dan langsung melarikan diri, Yuda pun ikut melihat kondisi Erlangga. 

Professor Arya berkata kalau ia melihat bayangan seseorang di arah tangga, Yuda tanpa basa-basi langsung pergi mengejar orang yang dimaksud oleh Professor. Benar saja, ada orang memakai pakaian serba hitam dan menutupi wajahnya menggunakan topeng. 

Terjadi perkelahian antara Yuda dan orang misterius itu, sayangnya Yuda kalah. Saat terbangun, ia sudah berada di rumahnya. 
Arimbi, sedang duduk melihat pertunjukan wayang di TV, tiba-tiba sebuah berita muncul. Memberitakan tentang meninggalnya Erlangga, menurut penelitian Professor Arya pelakunya adalah orang yang mempunyai gen Kurawa. Sedetik sebelum Professor mengatakan itu, Arimbi berkata "Kurawa". Yuda yang mengetahui itu terkaget-kaget, karena ibunya itu hilang ingatan. Tapi bagaimana bisa ibunya masih teringat dengan Kurawa? 

Pandawa dan Kurawa

Pandawa dan Kurawa, merupakan salah satu cerita wayang yang terkenal. Professor Arya yang merupakan pengamat sejarah dan budaya meyakini kalau Pandawa dan Kurawa itu nyata dan jumlahnya ribuan bahkan jutaan di dunia ini. 

"Kita merupakan generasi mereka, gen mereka ada pada diri kita" Ucap Professor. Katanya, ada dua tipe orang yaitu: Pandawa, dan Kurawa. Pandawa mempunyai kekuatan yang digunakan untuk membantu sesama, namun Kurawa juga mempunyai kekuatan yang digunakan untuk kejahatan. Bahkan Kurawa dapat mengambil ginjalnya sendiri tanpa bantuan apapun.

Apa setiap Pandawa itu baik dan Kurawa itu jahat? Tidak. Ada Kurawa yang baik, seperti Dananjaya (Omar Daniel) yang membantu Yuda saat diserang oleh anak buah Beceng (Yayan Ruhian). 
"Tidak semua Kurawa itu jahat, begitupun sebaliknya" Kata Dananjaya, ia merupakan Kurawa Baik yang membantu orang-orang. Selain Dananjaya, ada Gege (Ali Fikry) bocah yang jago IT dan Bu Mripat (Yati Surachman) Nenek yang jago menembak, mereka berdua membantu Dananjaya untuk membantu orang. 


Kesimpulan (Rate)

Jujur aja dengan waktu 2 jam ini worth it bangett! Jadi Aku kasih rate 8/10. Secara musik dan sfx nya yang juga sangat mendukung, CGI nya juga ga main-main! Sekelas Film-film Action Internasional lho. 

Yap! Itu tadi review Aisy tentang Film Satria Dewa: Gatotkaca ini yaa! Selamat menonton.
Wassalamu'alaikum..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More